Search
Close this search box.

DHC CARE – ANTIOKSIDA DALAM KULIT MANGGIS

ANTIOKSIDA

Beberapa contoh antioksida yang hampir setiap hari kita konsumsi adalah vitamin A, C, E dalam sayur dan buah segar. Tak hanya itu, flavonoid yang terkandung dalam teh hijau juga bersifat antioksida sehingga berkolerasi dalam pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Bila dibuat kajian secara mendalam, kulit manggis sangat kaya dengan antioksda. Bahan aktif yang mengandungi antioksida adalah xanthone. Xanthone juga terdapat dalam buah manggis dan yang paling banyak terdapat pada bagian kulit buahnya.

Diantara senyawa turunan xanthone adalah Garcinone A,  Garcinone B, Garcinone C, Garcinone D, Garcinone E, alfa-mangostin, beta-mangostin, gamma-mangostin, Mangostanol, Norathriol, Tovophyllin A, Tovophyllin B, Trapezifolixanthone, Garicidon A, Garcinidon B, Garcinidon C, BR-xanthone A, BR-xanthone B, Bezoquinon Atrovirinnon, Calabaxanthone, Garcimangosone A, Garcimangosone B, Garcimangosone C, 1-isomangostin, 3-isomangostin, 1-isomangostin hydrate, 3-isomangostin hydrate, Gartanin, Demethylcalabaxanthone, Mangostenon, Mangostanin, Malcorin, Mangostano, Mangostin, Mangostinone, Mangostinone A, Mangostinone B.

Alfa-mangostin berperanan dalam menghambat pertumbuhan sel kanser dan garcinone memiliki sifat sitotoksik (penghancur sel) terhadap sel kanser sehingga mampu membunuh sel kanser.

FUNGSI ANTIOKSADA

Fungsi utama antioksidan adalah melawan (menuetralise) oksidasi atau lebih dikenal sebagai radikal bebas. Antioksida mampu menghambat proses penuaan organ tubuh (awet muda), mencegah penyakit jantung, mencegah kanker, mencegah kebutaan, serta meningkatkan ssstem kekebalan tubuh.

Radikal bebas merupakan molekul yang tidak stabil karena kehilangan elektronnya. Untuk menjadi stabil, radikal bebas akan mengambil electron dari molekul atau sel lain dalam tubuh kita. Proses pengambilan electron dari sel-sel tubuh kita menyebabkan kerusakan sel. Dengan kata lain, radikal bebas akan menyerang tubuh kita terutama merosakan protein, sel, dan jaringan dalam organ tubuh.

KEKUATAN ANTIOKSIDA

Kekuatan antioksida dihitung dari kemampuannya dalam meneutralisasi radikal bebas. Kemampuan tersebut dihitung dengan kesatuan ORAC (oxygen radical absorbance capacity), iaitu kemampuan dalam menyerap radikal oksigen.

Dibandingkan dengan kandungan antioksida pada buah-buahan lain, kandungan antioksida pada manggis kedua terbesar setelah buah wolfberry yang tumbuh di daerah tertentu di Cina.

Berdasarkan nilai ORAC, buah manggis memiliki nilai tertinggi sebanyak 17000-20000 iaitu 8.3 kali buah limau nipis, dan 66.7 kali lobak merah.

KESAN RADIKAL BEBAS

Bentuk serangan tersebut sebenarnya merupakan upaya radikal bebas untuk menstabilkan diri. Tubuh kita memproduksi radikal bebas akibat terjadinya proses oksidasi. Namun, sesungguhnya tubuh kita juga memproduksi antioksida yang akan meneutralkan radikal bebas tersebut. Masalahnya apabila radikal bebas yang ada di dalam tubuh kita terlalu banyak dan tidak seimbang dengan antioksida yang tersedia, maka sel kitalah yang akan menjadi sasaran.

Serangan radikal bebas secara terus-menerus  akan memicu terjadinya penuaan dini dan penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner, aterosklerosis, osteoporosis, kanser, sirosis hati, alzheimer, paru, diabetes, ginjal kronik dan stroke.

Semakin banyak radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh kita, resiko terserang berbagai penyakit juga akan semakin besar. Agar tubuh tetap sehat, maka radikal bebas harus dineutralkan oleh antioksida yang ada di dalam tubuh kita.

DHC CARE

Jus DHC CARE telah dirumus salah satu bahan makanan adalah buah dan kulit manggis mengandungi xanthone. Xanthone banyak bermanfaat untuk kesehatan tubuh serta dapat mengubati berbagai macam penyakit. Xanthone ini telah terbukti, telah banyak orang yang mengkonsumsi dan mendapatkan hasil yang memuaskan.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *